• Selasa, 03 Juli 2018

    PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN SENAM ARTISTIK
    Gambar terkait
    • *    Perkembangan senam artistik di Indonesia

    Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
    Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

    • *    PENGERTIAN

     Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat populer pada Olimpiade.
    Senam artistik sendiri dibagi atau dibedakan menjadi dua yaitu senam artistik putra dan senam artistik putri. Nomor alat yang dipertandingkan tidak sepenuhnya sama antara putra dan putri. Untuk artistik putri alat yang dipertandingkan ada 4 yaitu lantai (floor exercise), meja lompat (vaulting), palang bertingkat (uneven bars) dan balok keseimbangan (balance beam). Sedangkan untuk artistik putra ada 6 alat yaitu lantai (floor), meja lompat (vaulting), gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel horse) , palang sejajar (parallel bars) dan palang tunggal (horizontal bar).
    Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat (bervariasi mulai dari 30 sampai dengan 90 detik) untuk setiap alat yang berebda, sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat. Senam artistik berada di bawah naungan Fédération Internationale de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional. Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional, British Amateur Gymnastics Association (disingkat BAGA) di Britania Raya, USA Gymnastics (disingkat USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.
    Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad ke-19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal Olimpiade modern, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.[1]
    Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport (Bannes and Company, New York, 1960), senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti pergelangan tanganpunggunglengan, dan sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
    Definisi senam menurut Drs. Imam Hidayat dalam buku Penuntun Pelajaran Praktik Senam (STO Bandung, Maret 1970), "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis."
    Olahraga senam terdiri dari bermacam-macam nomor: senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, dan senam artistik. Senam dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Nomor senam yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, sejak akhir abad ke-19 mulai dipertandingkan, dan dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
    1.       Senam artistik (artistic gymnastics)
    2.       Senam ritmik (modern rhytmic)
    • *    Perkembangan senam artistik di Indonesia

    Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga perlu dibentuk suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-tokoh dari daerah JakartaJawa BaratJawa TengahJawa TimurSumatera Utara. Persani kemudian membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan internasional. Kegiatan selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia. Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia, sehingga Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Perkembangan latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.
    Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan Indonesia dalam cabang olahraga senam. Titik tolak kedua perkembangan olahraga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.[1]
    • *    Peralatan dalam senam artistik


    Meja lompat
    Meja lompat adalah alat yang digunakan untuk pertandingan senam artistik. Tidak seperti cabang perlombaan lainnya, meja lompat dipertandingkan baik untuk kompetisi putra maupun putri, dengan sedikit perbedaan di antara keduanya. Pesenam akan melakukan lari cepat di jalur yang disediakan, dengan panjang maksimal 25 meter, sebelum melompat ke spring board. Dengan memanfaatkan tolakan dari spring board, pesenam mengarahkan tangannya ke meja lompat. Posisi tubuh dijaga sementara melakukan tolakan (blok dari meja lompat hanya memanfaatkan pergerakan bahu) dengan alat meja lompat. Pesenam kemudian melakukan rotasi tubuhnya sendiri kemudian melakukan pendaratan dengan posisi tubuh tegap di sisi lain dari meja lompat. Dalam ajang pertandingan senam tingkat dunia, beberapa elemen putar (twist) dan gerakan akrobatik lainnya boleh dilakukan sebelum pendaratan. Kesuksesan dari pertandingan di alat ini bergantung pada kecepatan sewaktu berlari, jauhnya lompatan yang dihasilkan, dan besarnya tenaga tolakan yang berhasil dihasilkan dari kekuatan kaki dan tangan, kesadaran kinastetik di udara, kecepatan dari rotasi dalam hal untuk membuat sebuah gerakan yang lebih sulit dan rumit
    Pada tahun 2001 kuda-kuda lompat digantikan oleh meja lompat, kadang-kadang dikenal sebagai meja atau lidah, dikarenakan bentuknya yang seperti lidah. Peralatan baru ini lebih stabil, lebat, dan panjang daripada kuda-kuda lompat - diperkirakan 1 m lebih panjang dan 1 m lebih lebar, memberikan pesenam tempat untuk melakukan tolakan yang lebih besar, dan demikian pula lebih aman daripada kuda-kuda lompat. Pesenam yang lebih muda tidak menggunakan meja lompat. Pesenam muda melakukan lompatan menggunakan semacam tikar yang terdiri dari sebuah kota berisi spon dengan pelicin di luarnya.

    Lantai
    Pesenam putra melakukan rangkaian gerakan pada sebuah permukaan dengan ukuran 12 m x 12 m. Sejumlah rangkaian tumbling passes dipertunjukkan untuk mendemonstrasikan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Pesenam juga harus mempertontonkan keterampilan dalam hal kekuatan, termasuk gerakan memutar, keseimbangan, dan gerakan handstand. Senam lantai umumnya mempunyai 4 rangkain passes dengan total waktu berkisar antara 60-70 detik dan tanpa musik, tidak seperti pada senam lantai putri. Peraturan yang berlaku meminta untuk setiap pesenam menyentuh setiap sudut paling tidak satu kali selama rangkaian gerakannya.
    Kuda-kuda pelana
    Rangkaian rutin dari pertandingan kuda-kuda pelana pada umumnya terdiri dari gerakan menggunakan satu kaki maupun dua kaki. Keterampilan dengan menggunakan satu kaki umumnya ditemukan pada gerakan gunting, sebuah elemen gerakan yang umum dilakukan di kuda-kuda pelana. Gerakan dengan dua kaki, merupakan gerakan pokok dari nomor ini. Pesenam berayun dengan kedua kaki dalam gerakan memutar (baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam tergantung keinginan) dan mempertontonkan sejumlah keterampilan di semua bagian alat. Untuk membuat rangkaian gerakan lebih menantang, pesenam biasanya akan memasukkan variasi dari keterampilan memutar yang biasa dengan memutar (moores dan spindles) atau dengan membuka kaki mereka (flares). Rangkaian rutin berakhir ketika pesenam melakukan dismount, baik dengan mengayunkan badannya melewati kuda-kuda pelana atau mendarat setelah gerakan handstand.
    Gelang-gelang
    Gelang-gelang diperdebatkan sebagai nomor yang paling menuntut kekuatan fisik. Gelang biasanya tergantung pada kawat kabel setinggi 5,8 meter dari permukaan lantai dan disesuaikan dengan ketinggian sehingga pesenam mempunyai ruang untuk bergantung dengan bebas dan berayun. Pesenam harus mempertontonkan sebuah rutin yang mempertunjukkan keseimbangan, kekuatan, tenaga, dan gerakan dinamis dengan menghindari gerakan berayun. Pesenam diwajibkan untuk melakukan paling tidak sebuah gerakan statis yang membutuhkan kekuatan, tetapi beberapa pesenam melakukan dua atau tiga. Sebuah rutin harus diawali dengan mount yang impresif, dan dan ditutup dengan dismount yang impresif.
    Palang sejajar
    Pesenam putra tampil di dua buah paling yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu dan biasanya mempunyai tinggi 1.75 m sementara melakukan sejumlah seri ayunan, keseimbangan, gerakan pelepasan dari alat (release) yang membutuhkan kekuatan dan keseimbangan yang baik.
    Palang tunggal
    Sebuah palang baja tebal dengan diameter 2,4 cm dengan tinggi 2,5 m dari permukaan merupakan alat yang harus digunakan oleh pesenam melalukan gerakan, keahlian release, gerakan berputar (twist), dan perubahan arah. Dengan menggunakan semua momentum dari dari rangkaian gerakan, dan tinggi yang cukup untuk menghasilkan pendaratan (dismount) yang spektakuler. Grip dari kulit biasanya digunakan untuk membantu pegangan di palang.
    Seperti juga pada pesenam putri, pesenam putra juga dinilai untuk seluruh nomor mereka, pelaksanaan, tingkat kesulitan, dan keseluruhan penampilan keterampilan.
     Olahraga senam sendiri sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat. Manfaat dari senam tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

    • Meningkatkan fungsi jantung – Gerakan senam yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang akan membuat jantung Anda bekerja dengan lebih cepat. Bila Anda melakukan senam selama 20 menit, berarti Anda telah memulai langkah sehat untuk meningkatkan kesehatan jantung.
    • Menurunkan berat badan – Berolahraga memang dikenal sebagai cara ampuh untuk menurunkan berat badan selain mengatur pola makan. Jadi berolahraga dapat menjadi alternatif lain selain menjalankan program diet sehat seperti membatasi jumlah kalori yang masuk kedalam tubuh. Supaya tubuh dapat lebih cepat dalam membakar lemak, sebaiknya pilihlah jenis olahraga yang banyak menggerakan anggota badan seperti halnya jogging dan juga senam.
    • Meningkatkan fungsi kognitif – Pada kenyataannya, senam adalah salah satu dari sekian banyak jenis olahraga yang dapat membantu pemerataan oksigen di dalam tubuh. Apabila oksigen yang masuk ke otak merata dengan baik, maka fungsi otak kita akan meningkat dan secara tidak langsung fungsi kognitif pun akan ikut mengalami peningkatkan. Olahraga pun juga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat otak kita.
    • Mengurangi stres dan meningkatkan mood – Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan terkadang mampu membuat seseorang menjadi stress, terlebih lagi jika dikejar deadline. Bila tekanan sedikit demi sedikit datang dan sudah melanda, maka tentu saja akan mempengaruhi mood dan tingkat kreativitas seseorang akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan hormon endorfin dalam tubuh yang bekerja untuk membuat seseorang merasa lebih senang mulai berkurang sedikit demi sedikit. Untuk itu, diperlukanlah suatu aktivitas yang mampu meningkatkan hormon tersebut. Salah satu aktivitas yang mampu meningkatkan jumlah hormon endorfin adalah senam. Bila dilakukan secara teratur, maka kondisi stres yang dialami seseorang akan berkurang yang pada akhirnya mood Anda pun akan kembali meningkat dan kreativitas dalam bekerja pun juga akan ikut meningkat.

    Jenis-Jenis Lomba Senam Artistik Putra dan Putri

    Pada lomba senam artistik, pria berlomba dalam enam jenis lomba yaitu

    1. Senam lantai (floor exercise): gerakan akrobatik dilakukan diatas matras berukuran 12 meter persegi.
    2. Kuda-kuda pelana (pommel horse): gerakan dilakukan di atas alat yang bernama kuda-kuda pelana yang ditengah-tengahnya dipasang dua pelana atau pegangan dengan jarak 40 sampai 45 cm. Gerakannya terdiri atas ayunan dan gerakan memutar tubuh dan kaki dengan topangan tangan.
    3. Gelang-gelang (rings): gerakan dilakukan dengan dua tangan memegang gelang-gelang kayu yang digantung dengan tali dan tergantung setinggi 2,75 meter dari matras. Gerakannya menggabungkan posisi statis dengan gerakan cepat yang dipolakan untuk menguji kekuatan dan keseksamaan.
    4. Melompat (valult): gerakan menggunakan alat yang dinamakan kuda-kuda (caulting horse) yang berukuran panjang 1,6 meter dan tinggi 1,35 meter tanpa pelana. Atlet lari ke arah kuda-kuda mendekati kepanjangan kuda-kuda, kemudian menolak dari papan lompat, meletakkan kedua tangan pada permukaan kuda-kuda, lalu menyelesaikan gerakan melayangnya dengan gerakan akrobatik di udara dan mendarat.
    5. Palang sejajar (parallel bars): Gerakan dilakukan pada dua rel lentur setinggi 1,95 meter di atas tanah dengan jarak rel 42 sampai 52 cm. Gerakannya merupakan rangkaian berayun, keseimbangan, dan gerakan di udara.
    6. Palang tunggal (horizontall bars): gerakan dilakukan pada satu palang baja yang digantung setinggi 2,75 meter diatas matras. Gerakannya berupa ayunan mengelilingi palang dengan perubahan arah dan pegangan. Sewaktu turun, atlet melepaskan palang, membumbung di udara dan mendarat.
    Pada lomba senam artistik, wanita berlomba dalam empat jenis lomba, yaitu:

    1. Melompat (vault): gerakan sama dengan perlombaab untuk pria. Bentuk kuda-kuda dan ukurannya sama dengan yang digunakan pria, hanya ketinggiannya diturunkan menjadi 1,2 meter dan pendekatannya dilakukan dari samping.
    2. Palang bertingkat (uneven bars): gerakannya dilakukan pada sepasang palang lentur yang terpisah maksimum 1,435 m dengan ketinggian berbeda. Tinggi palang atas antara 2,35 m dan 2,4 m dari lantai, palang bawah sejajar dengan palang atas dengan ketinggian 1,4 m dan 1,6 m dari lantai. Gerakannya terdiri atas ayunan, dan pergantian atah di atas, dibawah, dan diantara dua palang dengan naik dan turun.
    3. Balok titian (balance beam): gerakan dilakukan pada satu palang tunggal dengan ukuran panjang 5 m, lebar 10 cm, dan tinggi 1,2 m dari tanah. Gerakannya terdiri atas gerakan jungkit balik, berputar, dan melompat.
    4. Senam lantai (floor exercise): gerakan dilakukan tanpa alat pada matras berukuran 12 m persegi. Gerakannya sama dengan yang dilakukan pria dengan pegecualian sedertai iringan musik.
    Peralatan Senam Artistik
    Ukuran alat

    a.      Bentuk putera ada 6 (enam) alat :
    -     Floor exercise (lantai)
    Ukuran 12×12 m
    -     Pommel horse (kuda-kuda pelana)
    Panjang 1.60 m
    Tinggi 1.10 m
    -     Rings (gelang-gelang)
    Tinggi 2.55 m
    Jarak 0.50 m
    -     Horse vault (kuda-kuda lompat)
    Panjang 1.60 m
    Tinggi 1.35 m
    -     Parallelbar (palang sejajar)
    Panjang 3.50 m
    Jarak 0.48 s/d 0.52 m
    Tinggi 1.75 m
    -     Horizontal bar (palang tunggal)
    Panjang 2.40 m
    Tinggi 2.55 m
    b.   Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
    -     Horse vault (kuda-kuda lompat)
    Panjang 1.60 m
    Tinggi 1.20 m
    -     Uneven bars (palang bertingkat)
    Panjang 2.40 m
    Tinggi palang bawah 1.50 m
    Tinggi palang atas 2.30 m
    -     Balance beam (balok keseimbangan)
    Panjang 5.00 m
    Tinggi 1.20 m
    -     Floor exercise (lantai)
    Ukuran 12 x 12
    Uraian Gerakan-gerakan Senam Artistik

    a.             Guling Depan (Forward Roll)
    Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah langkah untuk melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut.
    a.       Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
    b.      Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
    c.       Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
    d.      Sentuhkan bahu ke matras.
    e.       Bergulinglah ke depan.
    f.       Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan   merangkul lutut.
    g.      Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
    b.      Guling Belakang (Backward Roll)
    Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut :
    a.       Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
    b.      Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
    c.       Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
    d.      Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
    e.       Dorong lengan ke atas.
    f.       Jongkok dengan lengan lurus ke depan.
    c.       Gerakan Lenting
    Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai berikut :
    a.   Sikap Awal
    Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
    b.      Pelaksanaan
    Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini meyebabkan badan melenting ke depan.
    c.       Sikap Akhir
    Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
    d.      Sikap Kayang
    Caranya adalah sikap berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan kedua tangan diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak tangan menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.
    e.       Sikap Lilin
    Sikap lilin adalah tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat kedua kaki lurus ke atas (rapat) bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan, sedangkan pundak teta menempel pada lantai.
    5.   Kompetisi/Penilaian Pertandingan Senam Artistik
          1.   Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
    -     Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
    -     Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat, puteri 4 (empat) alat.
    -     Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah 5 (lima) pesenam 
    terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
    Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan) 6 nomor  pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
    Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan) 4 nomor 
    pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
    2.      Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
    -     Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
    -     Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
    -     Hanya melakukan rangkaian pilihan :
    ·         untuk putera 6 (enam) alat
    ·         untuk puteri 4 (empat) alat
    -          Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
    Nilai maksimum untuk putera = 120
    Nilai maksimum untuk puteri = 80
    3.      Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)
    -          Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.
    -          Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti oleh  seorang pesenam
    -          Hanya melakukan rangkaian pilihan :
    ·         untuk putera 6 (enam) alat
    ·         untuk puteri 4 (empat) alat
    -          Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai  rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada  masing-masing alat.
    Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20.

  • - Copyright © BlogSPORT - Powered by Blogger - Designed by Akb -